Mempermudah Analisis Kualitatif dengan Thematic Analysis

December 6, 2020
Articles

Metode ini biasanya digunakan untuk menganalisis riset kualitatif.

Sebagai seorang UX Designer yang merangkap seorang Researcher, tidak jarang juga gua melakukan riset-riset yang membantu untuk menjawab hipotesis-hipotesis yang dibuat oleh tim. Baik riset sebelum desain maupun setelah desain. Biasanya untuk riset sebelum memulai desain, atau biasa disebut exploration research, gua melakukan metode seperti interview ataupun open ended survey.

Setelah melakukan interview ataupun survey kepada partisipan, pasti kita akan menganalisis hasil riset yang telah didapat. Biasanya untuk menganalisis metode kualitatif seperti ini gua menggunakan metode yang dinamakan thematic analysis. Metode ini cocok digunakan untuk menganalisis hasil transkrip interview, respon survey, dan sebagainya. Dikarenakan metode ini bertujuan untuk mengambil opini, intisari, pengalaman serta pandangan partisipan.

Metode ini memiliki lima tahap dalam prosesnya, yaitu:

  • Familiarization
  • Coding
  • Membuat Tema
  • Mereview Tema
  • Menentukan Nama Tema

Familiarization

Pada tahap ini, kita akan mengumpulkan data untuk dianalisis. Darimana biasanya data didapat? Biasanya dari hasil interview yang berupa catatan dan audio yang berisikan perkataan langsung dari responden. Jabarkan semua hasil transkrip interview hingga membentuk list.

Sebagai contoh kita ambil pertanyaan sebagai berikut:

Bagaimana pendapat masyarakat Indonesia terhadap wabah COVID19?

Dari pertanyaan di atas didapatkan salah satu respon seperti ini:

“Hmm, bagaimana ya. Saya awalnya percaya dengan wabah ini. Namun, setelah berjalan beberapa bulan saya menjadi tidak terlalu percaya dengan adanya wabah ini. Banyak masyarakat yang sudah beraktivitas seperti biasa. Jadi, saya rasa wabah ini biasa saja, bakal berlalu begitu saja. Saya rasa para ahli kesehatan itu terlalu melebih-lebihkan bahaya virus ini.”

Coding

Dari data yang didapat, highlight kata-kata yang menurut kamu penting dan patut diperhatikan secara khusus. Setelah kamu meng-highlight kata-kata tersebut, ubah ke dalam bentuk “kode” yang merepresentasikan kata-kata tersebut.

Pastikan kamu meng-highlight seluruh transkrip hasil interview atau survey yang telah kamu lakukan. Jika kamu merasa kata selanjutnya masih masuk ke dalam “kode” yang sama, kelompokkan kata itu ke dalam “kode” tersebut, atau kamu bisa menambahkan “kode” baru jika kata tersebut tidak cocok ditempatkan pada “kode” yang telah tersedia. Tujuan dibuatnya “kode” ini adalah untuk mengambil ide pokok atau intisari dari transcript interview.

Contoh Code

Highlight kata-kata penting dan ubah ke dalam Kode


Membuat Tema

Setelah selesai meng-highlight dan mengelompokkan semua itu ke dalam bentuk “kode-kode”, tugas kamu sekarang mengelompokkan “kode-kode” tersebut ke dalam suatu tema. Bentuk tema biasanya lebih umum dikarenakan mewakili keseluruhan dari “kode-kode” tersebut. Tujuan dibentuk tema adalah membuat “kode-kode” yang kamu buat tadi menjadi lebih bermakna & membantu kita untuk memahami maksud dari data yang telah diperoleh.

Contoh Tema

Setelah membuat kode, kelompokkan kode ke dalam tema


Mereview Tema

Setelah kamu memperoleh daftar tema, waktunya kamu mereview tema-tema tersebut. Apakah tema-tema itu benar-benar merepresentasikan “kode-kode” di dalamnya? Kamu bisa mengubah tema tersebut atau memindahkan “kode” di dalamnya ke tema yang lain. Intinya agar kamu mendapatkan hasil analisis yang akurat.

Menentukan Nama Tema

Mungkin kamu memiliki nama tema yang asing dan sulit dimengerti. Kamu bisa mengubah nama tema tersebut menjadi nama yang lebih mudah dimengerti dan lebih merepresentasikan data di dalamnya. Pada contoh yang telah kita buat, tema “Ketidakpercayaan terhadap ahli” diubah menjadi “Ketidakpercayaan terhadap tenaga kesehatan” dikarenakan mungkin tenaga kesehatan lebih spesifik dibandingkan ahli.

Memaparkan Hasil Riset

Sampai di tahap akhir, waktunya kamu menyampaikan hasil analisis. Kamu bisa memaparkan hasil analisis kamu dengan metode top-down. Dimulai dari membahas tema satu persatu, kemudian menjelaskan seberapa sering tema ini muncul dengan menyertakan data yaitu berupa “kode” serta kata yang di-highlight yang merepresentasikan tema tersebut. Di akhir presentasi, kamu dapat menyampaikan kesimpulan yang didapat serta menjelaskan bagaimana metode ini menjawab pertanyaan riset.

Dari contoh yang kita buat didapatkan kesimpulan bahwa: masyarakat berpendapat misinformasi terhadap gejala serta wabah COVID19 menyebabkan mereka tidak percaya lagi terhadap tenaga kesehatan, selain itu kekhawatiran terhadap ekonomi membuat mereka nekat beraktivitas untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.

Kesimpulan

Thematic analysis sangat cocok digunakan untuk menganalisis data kualitatif yang jumlahnya mungkin sangat banyak dengan cepat dan mudah. Namun, dikarenakan analisis ini sangat subjektif, pengelompokkan dan penilaian setiap tema hanya mengandalkan intuisi dan skill dari orang yang menganalisis data-data tersebut. Oleh karena itu, ketika melakukan analisis harus dilakukan secara teliti dan intepretasi dari setiap data harus jelas.


Sumber: How to do thematic analysis

Share on: